To Each His Own Japan Drama Review
Kemarin gue nonton satu film dari
jepang, judulnya To Each His Own. Pemeran utama di film ini adalah Asuka Kudo dan Sota Fukushi. Salah satu aktor kesukaan nih makanya gue tonton hehe.
Btw, yuk kita mulai reviewnya!
Btw, yuk kita mulai reviewnya!
Film ini bercerita tentang
seorang pekerja kantoran bernama Aoyama. Ia bertemu secara tiba-tiba dengan Yamamoto
yang mengaku kalau dirinya adalah teman sewaktu SD. Pertemuan mereka terjadi di
stasiun kereta dimana Aoyama tengah pulang kerja dan tengah down karena beban
kerja dan kesalahan yang ia lakukan. Ia secara tidak sadar hampir menjatuhkan
diri ke rel kereta yang akan lewat namun langsung diselamatkan oleh Yamamoto.
Pertemuan mereka yang aneh itu terus
berlanjut. Sering kali Yamamoto mengajak Aoyama untuk minum bersama sepulang
kerja. Terkadang mereka pun pergi keluar untuk hang out bareng di hari libur.
Dengan bertemunya Aoyama dengan Yamamoto, membuat hari-hari Aoyama berbeda dari
biasanya. Ia mendapatkan kembali semangat dalam hidupnya dan memberikan
performa terbaik di tempat kerjanya. Suatu waktu Aoyama mendapati bahwa sebenarnya
Yamamoto bukanlah Yamamoto yang merupakan teman semasa sekolah dasarnya. Teman
sekolahnya bernama Kenichi Yamamoto sementara orang yang dihadapannya adalah
Jun Yamamoto. Jun mengaku ia mengira kalau Aoyama adalah teman sekolah
dasarnya. Alasan itu diterima oleh Aoyama dan mereka tetap berteman.
Sampai suatu ketika ketika Aoyama
tertimpa permasalahan di tempat kerjanya ia sangat stres sehingga ia bersujud
kepada bosnya yang pemarah di kantor untuk meminta maaf atas kesalahan yang ia
buat. Yamamoto kemudian menghiburnya dan memberikan saran untuk berhenti dari
pekerjaanya, ia pun mengaku pertemuannya dengan Aoyama bukan karena ia mengira
bahwa Aoyama adalah teman sekolah dasarnya melainkan ia sudah mengamati Aoyama
yang murung dan mengikutinya dari gerbang tiket di stasiun, Yamamoto mengatakan
ia mengenal seseorang yang sama seperti Aoyama lakukan pada saat itu which is
melakukan percobaan bunuh diri. Kemudian Aoyama terus meyakinkan diri dan bertekad
untuk akan sangat berhati-hati dan tidak melakukan kesalahan dipekerjaannya.
Suatu hari Aoyama setelah kembali
dari urusan pekerjaanya di luar kantor, ia mendapati Yamamoto di stasiun kereta
dan berjalan menaiki sebuah bus pemakaman. Tingkah Yamamoto yang tak seperti
biasanya juga menaiki bus pemakaman mengundang Aoyama untuk mengikutinya secara
diam-diam.
Sesampainya di tempat tujuan ia
mendapati dirinya berada disebuah pemakaman. Ia mematung, lantas ia segera
kembali ke apartemennya mencari informasi siapa sebenarnya Jun Yamamoto. Berdasarkan
data yang ia dapatkan dari sebuah blog, ia mendapati bahwa Jun Yamamoto telah
meninggal tiga tahun yang lalu. Ia pun mendapatkan informasi bahwa Jun Yamamoto
bunuh diri karena kerja paksa dan pelecehan kekuasaan di perusahaan Jun
bekerja.
Apakah Yamamoto adalah hantu yang
bangkit kembali untuk menyelamatkan Aoyama? Ditengah kebingungan tentang
keberadaan Yamamoto dalam hidupnya, Aoyama mendapatkan kembali masalah di
kantornya sehingga ia benar-benar terpuruk dan memutuskan untuk mengakhiri
hidupnya dengan meloncat dari atas gedung.
Namun sebelum melakukan hal itu,
Yamamoto datang dan menghentikanya meloncat dari gedung tersebut. Yamamoto
mengatakan kepada Aoyama bahwa mungkin Aoyama bisa mengakhiri penderitaanya
dengan bunuh diri, tapi Yamamoto menekankan bahwa setelah mati, rasa sedih yang
mendalam serta penderitaanlah yang akan ditinggalkan bagi keluarga. Seberapa tidak
berharganya Aoyama, ia harus mengetahui tentang perasaan keluarga tentang
dirinya.
Singkat cerita Aoyama pulang
kampung dan berkomunikasi kembali bersama orang tuanya dan ia menemukan
kesimpulan ia harus berhenti dari pekerjaanya untuk menjadi orang yang lebih
bahagia. Setelah Aoyama berhenti dari pekerjaanya, Yamamoto menghilang.
Kemudian Aoyama mencari informasi
tentang Jun Yamamoto, setelah mendapatkan informasi alamat yang pernah Jun
Yamamoto tinggali yakni sebuah panti asuhan, ia pergi ke tempat tersebut dan
bertemu dengan salah satu kerabat Jun yang menceritakan bahwa teman yang
bersama dengan Aoyama adalah Yu Yamamoto saudara kembar Jun Yamamoto yang bunuh
diri.
Yu mengalami kesedihan yang
mendalam ketika saudara kembarnya meninggal. Ia bahkan merasa tidak mampu
mengetahui apa yang terjadi dengan saudara kembarnya ia menyalahkan dirinya. Sampai
suatu waktu Yu bertemu dengan Aoyama dan bisa berteman, membuat Yu ingin
memulai kehidupannya ia menyampaikan rasa terimakasihnya kepada Aoyama melaui
kerabatnya.
Akhir cerita, Yu dan Aoyama
bertemu kembali. I think ini adalah Happy ending.
Menurut gue film ini
menggambarkan keadaan jepang beberapa waktu yang lalu dimana terdapat seorang
karyawan yang bunuh diri karena tidak mampu menerima beban kerja yang terlalu
berat. Sampai CEO dari perusahaan tersebut mengundurkan diri dan meminta maaf. Adapun
fenomena Karoshi yakni kematian mendadak akibat terlalu bekerja keras yang
menjadikan kekhawtiran bagi masyarakat jepang sendiri.
Menurut salah satu sumber diketahui
jepang memiliki budaya kerja keras yang tinggi. Mereka menilai seseorang tidak
dari hasil yang dicapai, namun dari seberapa rajinkah dan seberapa kerasnya
karyawan berusaha. Sehingga karyawan mem-push dirinya utnuk terus berusaha
bekerja keras.
Namun yang sangat disayangkan adalah beberapa dari karyawan kehilangan tujuan dari bekerja itu sendiri, yakni hidup untuk bekerja yang seharusnya adalah bekerja untuk hidup. Beberapa pesan yang bisa didapat dari film ini adalah sesulit apapun dalam pekerjaanmu mendapat beban kerja yang tidak dapat tertangani kamu bisa membaginya dengan teman karyawan lain dengan meminta bantuan. Tidak harus semua dikerjakan seorang diri.
Kemudian seberapa sibuknya kamu jangan lupa untuk bersosialisasi dengan keluarga atau teman-teman yang dapat berbagi cerita denganmu karena dengan begitu sedikitnya rasa stresmu akan berkurang. Stres yang terus menerus dan berkepanjangan akan berujung pada depresi yang meningkatkan resiko bunuh diri.
Namun yang sangat disayangkan adalah beberapa dari karyawan kehilangan tujuan dari bekerja itu sendiri, yakni hidup untuk bekerja yang seharusnya adalah bekerja untuk hidup. Beberapa pesan yang bisa didapat dari film ini adalah sesulit apapun dalam pekerjaanmu mendapat beban kerja yang tidak dapat tertangani kamu bisa membaginya dengan teman karyawan lain dengan meminta bantuan. Tidak harus semua dikerjakan seorang diri.
Kemudian seberapa sibuknya kamu jangan lupa untuk bersosialisasi dengan keluarga atau teman-teman yang dapat berbagi cerita denganmu karena dengan begitu sedikitnya rasa stresmu akan berkurang. Stres yang terus menerus dan berkepanjangan akan berujung pada depresi yang meningkatkan resiko bunuh diri.
Pekerjaan tidak sebanding dengan
berharganya hidupmu. Tak harus mengakhiri hidup karena pekerjaan, ketika
pekerjaan itu membuatmu depresi maka tinggalkanlah dan cari pekerjaan lain. Dan
sesulit apapun hidupmu akan selalu ada harapan.
I think film ini recommended banget buat di tonton! sumber gambar:
www.scmp.com
www.dailymotion.co
peacbear.online
V1Ti Titanium Alloy | TiTi Metal Arts
BalasHapusA stainless steel blade allows for an ceramic vs titanium curling iron intense slicing motion, and has the titanium white distinct distinctive characteristics of titanium oxide. It is titanium flat irons the only metal $44.00 ford transit connect titanium · titanium ore terraria In stock